BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Usia
dini merupakan masa
emas perkembangan,
pada masa itu
terjadi lonjakan luarbiasa
pada perkembangan anak yang tidak terjadi
pada periode berikutnya. Untuk melejitkan
potensi
perkembangan tersebut,
setiap anak
membutuhkan asupan gizi seimbang,
perlindungan kesehatan,
asuhan penuh kasih
sayang
dan rangsangan pendidikan
yang sesuai dengan tahap
perkembangan dan kemampuan
masing-masing
anak.
Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan
sejak
lahir, bahkan sejak anak
masih dalam kandungan.
Rangsangan pendidikan ini hendaknya dilakukan secara
bertahap,
berulang, konsisten,
dan tuntas, sehingga memiliki daya
ubah (manfaat) bagi
anak.
Kehadiran
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi bagian dari sistem Pendidikan
Nasional Indonesia menjadi sangat penting bagi peletakan dasar pendidikan anak
seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. PAUD membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anggapan bahwa pendidikan itu baru bisa
dimulai setelah Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar, bahkan pendidikan
yang dimulai pada usia TK ( 3-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat karena
sebenarnya pendidikan itu bisa dimulai sejak lahir bahkan sejak dalam
kandungan.
Pendidikan
Anak Usia Dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi
anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya melalui pengalaman nyata dan
bermakna anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity) secara
optimal dan mendapatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing, serta
fasilitator bagi anak sehingga menghindari bentuk pembelajaran yang hanya
berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru
menjadi dominan.
Pada
masa usia dini anak mengalami masa keemasan (golden age) yang merupakan masa
dimana anak mulai peka / sensitive untuk menerima berbagai rangsangan. Masa
peka pada masing-masing anak berbeda seiring dengan maju pertumbunhan dan
perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya
kematangan pungsi fisik dan fisikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan
oleh lingkungan, masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional, agama dan moral.
Pendidikan
Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam
memberikan kerangka dasar bentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap
dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini
tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya, Demikian juga
keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan pada lembaga Pendidikan Anak
Usia Dini baik dalam lembaga yang berbentuk KB (Kelompok Bermain) TPA (Taman
Penitipan Anak) SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan lain-lain sangat tergantung pada sistem
dan proses pendidikan yang dijalankan oleh pengelola dan pendidik atau guru.
Untuk
itu peran pendidik PAUD sangatlah penting dalam proses pendidikan pada anak
usia dini, karena pendidik adalah yang merancang, merencanakan segala
pembelajaran yang akan diberikan kepada anak agar semua pembelajaran dapat
menstimulus tumbuh kembang anak yang di harapkan. Pendidik PAUD harus berperan
aktif dalam pembelajaran agar anak mudah menerima, mengerti dan dapat mengikuti
apa yang penddik berikan atau sampaikan dalam pembelajaran.
Pembelajaran
anak usia dini melalui metode–metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya
metode bermain, bercerita, benyanyi, bermain peran, bermain musik, metode
terpadu dan lain sebagainya, melaui metode-metode ini anak akan lebih mudah di
stimulus perkembangan kecerdasannya, tetapi kadang pendidik masih kesulitan
dalam pembuatan APE (Alat Permainan Edukatif), dalam menyajikan pembelajaran
yang sesuai untuk anak usia dini, dan masih terbatas dalam pengetahuan dalam
mendidik anak.
Untuk
itu melalui diklat dasar yang telah terselenggara, Pendidik banyak mendapatkan
ilmu untuk bekal dalam mendidik anak usia dini kearah yang lebih baik dari sebelumnya dan untuk
meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu.
Dan
laporan tugas mandiri ini sebagai tindak lanjut dari diklat dasar yang telah
dilaksanakan dan menjadi kewajiban bagi peserta
untuk menyusun setiap kegiatan yang dilaksanakan di lembaga pendidik
PAUD masing-masing.
1.2. DASAR HUKUM
2.
Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 pasal 28 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3.
Undang-Undang
Nomor 60 tahun 2013
tentang Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik Integratif
4.
PERMENDIKBUD No. 137 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional PAUD
5.
Undang-Undang
Nomor
146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
6.
Undang-Undang
Nomor
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan tahun 2013
7.
Peraturan
pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
8.
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 41 tahun
2010 tentang PAUD Holistik Integrasi
1.3. Manfaat dan Tujuan Laporan
1.3.1.
Tujuan
Adapun tujuan
dalam penulisan laporan ini adalah:
1. Umum
Tugas mandiri ini secara umum
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta Diklat Dasar PTK PAUD
untuk mengaplikasikan seluruh materi yang diterima pada saat mengikuti Diklat
Dasar, meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan masalah-masalah dan kendala-kendala
yang terjadi di lapangan, mengembangkan kemampuan menulis laporan kegiatan,
serta menjadi salah satu aspek penilaian keberhasilan dan daya serap terhadap
materi diklat dasar.
2. Khusus
Tugas mandiri secara khusus
bertujuan untuk:
a.
Memperdalam pengetahuan peserta diklat
dasar yang telah didapat pada saat diklat dasar.
b.
Mengaplikasikan pengetahuan, dan
keterampilan peserta tugas mandiri sesuai dengan materi diklat yang diperoleh
dari diklat dasar.
c.
Meningkatkan kompetensi peserta diklat
dasar dalam menyelesaikan masalah dan kendala, berdasarkan pengalaman yang
ditemukan di lembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan.
d.
Meningkatkan kualitas mendidik dan
menyelaraskan sikap perilaku sebagai pendidik anak usia dini.
e.
Menambah pengetahuan peserta Tugas
Mandri dalam hal keterampilan penulisan dan penyusun laporan kegiatan.
f.
Memberi bekal tambahan bagi peserta
Tugas Mandiri dalam hal keterampilan berbagi pengetahuan kepada teman sejawat.
g.
Memberi bekal bagi peserta Tugas Mandiri
dalam hal keterampilan bekerja sama dengan teman sejawat dan pendamping.
1.3.2.
Manfaat
Manfaat yang
diharapkan dari penyusun laporan ini adalah:
1.
Menambah pengetahuan dan wawasan pendidik
PAUD.
2.
Memantapkan
pendidikan PAUD dalam mengajar anak didiknya sesuai yang
diharapkan dan sesuai
dengan indikator perkembangan
anak.
3.
Meningkatkan keterampilan
pendidik PAUD dalam
menggelar sentra.
4.
Dapat menjalin
silaturahmi dengan pendidik yang dari daerah lain.
5.
Dapat
berintropeksi diri dalam bertingkah laku sebagai pendidik dan juga dalam peran
sebagai Ibu di keluarga.
6.
Dapat menjadikan
pendidik yang lebih kreatif.
7.
Dapat memberikan
contoh dan arahan kepada orang tua dalam memberikan rangsangan pendidikan yang
lebih menyenangkan.
8.
Meningkatkan kualitas
dan kompetensi pendidik
PAUD dalam memahami karakteristik
anak berkebutuhan khusus.
9.
Dapat melengkapi
administrasi misalnya dengan adanya satuan kegiatan tahunan dan jaringan tema.
10.
Dapat memahami
kesehatan dan ciri anak usia dini.
11.
Guru dapat
memahami dan mempraktekan pembuatan RPPH PAUD.
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
2.1.
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tugas keseharian sebagai pendidik PAUD dan
dilakukan di lembaga PAUD SPS MANGGIS Kecamatan Cicurug. Pelaksanaan tugas
Mandiri dimulai dari tanggal 01 Pebruari sampai dengan 25 Pebruari 2016. Jadwal
pembelajaran di PAUD SPS MANGGIS yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Jumat
mulai dari pukul 07.30 s/d pukul 10.00 WIB.
2.2. Tempat Pelaksanaan
Tempat
pelaksanaan tugas mandiri dilakukan di PAUD SPS MANGGIS yang beralamatkan di Kp.
Penceling RT 04 RW 02 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
DI PAUD “SPS MANGGIS ”
PAUD
SPS MANGGIS adalah lembaga yang menyelenggarakan pelayanan pendidikan anak usia dini mulai dari usia 2 – 6 tahun
yang dibagi menjadi tiga kelompok usia yaitu
kelompok PG usia 2-3 tahun,
kelompok A usia 4-5 tahun kelompok B
usia 5-6 tahun. PAUD SPS MANGGIS mempunyai empat orang tenaga pendidik dan satu
orang pengelola, yang sudah berjalan selama 5 tahun lebih terhitung sejak
berdiri pada tanggal 10 Juli 2010.
PAUD SPS MANGGIS melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan dibentuk secara holistic terintegrasi, untuk mencapai
enam lingkup perkembangan yaitu: Nilai-nilai Agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
dan seni. Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi
mengacu pada panduan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak (KKA).
Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di PAUD SPS MANGGIS
dilakukan lima hari dalam seminggu yaitu pada hari senin sampai dengan hari Jumat,
mulai dari pukul 07.30 s/d 10.00 WIB. Dengan suatu perencanaan muali dari perencanaan
program tahunan, perencanaan program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
Perencanaan dibuat agar semua
kegiatan pembelajaran tersusun dan dapat
tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
serta tepat sasaran terhadap aspek yang ingin dikembangkan terhadap peserta
didik. Untuk itu perencanaan pembelajaran sangat penting bagi pendidik dan
setiap tenaga pendidik harus dapat menyusun perencanaan dengan baik.
3.1.
Jadwal Kegiatan Pembelajaran
Adapun jadwal
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD SPS MANGGIS adalah sebagai
berikut:
No
|
Hari/Tanggal
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
1
|
Senin,
01-02-2016
|
Menyampaikan
pemberitahuan/surat kepada lembaga tempat
melaksanakan tugas mandiri
|
|
2
|
Selasa,
02-02-2016
|
Observasi
dan identifikasi
|
Diskusi
tugas mandiri
|
3
|
Rabu,
03-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Persiapan
Bahan ajar
|
4
|
Kamis, 04-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Persiapan
media belajar
|
5
|
Jumat,
05-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Persiapan
tempat belajar
|
6
|
Selasa,
09-02-2016
|
Menyusun
Rencana pembelajaran
|
Diskusi
tugas mandiri dan membuat PROMES RPPM
|
7
|
Rabu,
10-02-2016
|
Menyusun
Rencana pembelajaran
|
Menyusun
/Membuat RPPH untuk hari selasa
|
8
|
Kamis,
11-02-2016
|
Menyusun
Rencana pembelajaran
|
Menyusun
RPPH untuk hari rabu
|
9
|
Jumat,
12-02-2016
|
Menyusun
Rencana pembelajaran
|
Menyusun
RPPH untuk hari kamis dan hari jum’at
|
10
|
Senin,
15-02-2016
|
Menyusun
Rencana pembelajaran
|
Menyusun
RPPH untuk hari Senin dan Selasa
|
11
|
Selasa,
16-02-2016
|
Melaksanakan
kegiatan KBM
|
Kegiatan
KBM di kelas
|
12
|
Rabu,
17-02-2016
|
Melaksanakan
kegiatan KBM
|
Kegiatan
KBM di kelas
|
13
|
Kamis,
18-02-2016
|
Melaksanakan
kegiatan KBM
|
Kegiatan
KBM di kelas
|
14
|
Jumat,
19-02-2016
|
Melaksanakan
kegiatan KBM
|
Kegiatan
KBM di kelas
|
15
|
Senin,
22-02-2016
|
Melaksanakan
kegiatan KBM
|
Kegiatan
KBM di kelas
|
16
|
Selasa,
23-02-2016
|
Melaksanakan
kegiatan KBM
|
Kegiatan
KBM di kelas
|
17
|
Rabu,
24-02-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Diskusi
tugas mandiri
|
18
|
Kamis,
25-02-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Pebaikan
tugas mandiri
|
19
|
Jumat,
26-02-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Diskusi
tugas mandiri
|
20
|
Senin,
29-02-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Perbaikan
tugas mandiri
|
21
|
Selasa,
01-03-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
perbaikan tugas mandiri
|
22
|
Rabu,
02-03-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan
tugas mandiri
|
23
|
Kamis,
03-03-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan tugas mandiri
|
24
|
Jumat,
05-03-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan
tugas mandiri
|
25
|
Senin,
07-03-2016
|
Diskusi
Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan
tugas mandiri
|
26
|
Selasa,
08-03-2016
|
Penyerahan
laporan tugas mandiri
|
Pengumpulan
tugas mandiri
|
3.2.
Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tugas
mandiri Diklat Dasar PTK PAUD adalah:
3.2.1.
Observasi
dan Identifikasi
Observasi
adalah kegiatan pengamatan dari dekat secara langsung kepada obyek, yang
menjadi obyek dalam pengamatan kali ini adalah anak usia dini. Pendidik
bertugas mengamati pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini dan mencatat semua kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan evaluasi.
Identifikasi
kebutuhan pembelajaran tugas mandiri: Menyiapkan sarana dan prasarana bermain
dan belajar, menyiapkan lingkungan, menyiapkan administrasi pembelajaran dan
penyelenggaraan. Observasi dilakukan dari hari pertama sampai hari kelima, sebagai tahap awal tugas mandiri yang dilakukan.
3.2.2.
Menyusun
Rencana Pembelajaran
Rencana
pembelajaran yang disusun di Pendidikan Anak Usia dini adalah: Rencana
pembelajaran tahunan, rencana pembelajaran semester, rencana pelaksanaan pembelajaran
mingguan (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
Kegiatan yang
dilakukan dalam mengobservasi penyusunan
RPPM dan RPPH agar pendidik dapat
menyusun RPPH dan RPPM dengan baik dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik pula. RPPM dan RPPH disusun sebelum kegiatan pembelajaran
dilakukan,sesuai dengan tema dan indikator-indikator yang akan di kembangkan
agar tujuan yang ingin dicapai dalam tumbuh kembang anak dapat tercapai sesuai
harapan.
3.2.3.
Melakukan
Kegiatan Pembelajaran (KBM)
Kegiatan
ini sangatlah penting dalam melaksanakan
tugas mandiri karena dalam kegiatan ini, pendidik dapat mengimplementasikan ilmu
yang telah diperoleh ketika mengikuti pendidikan
dan latihan dasar.
Kegiatan
mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.30-10.00 WIB. sesuai rencana mingguan
dan rencana harian yang telah disusun KBM
dilaksanakan dengan konsep bermain, bernyanyi, bercerita bermain peran dan
lain-lain, agar anak-anak senang tetapi mengandung makna dan tujuan serta
indikator yang ingin dikembangkan pada
anak-anak usia dini dapat tercapai dengan baik dan pendidik berperan aktif
bersama agar anak dalam kegiatan ini lebih termotipasi dengan baik serta
stimulus yang diberikan sesuai dengan perkembangan anak. Pendidik memberikan permainan
yang dapat menstimulus kecerdasan otak anak, setelah itu pendidik
mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan.
3.2.3.1. Penataan
Tempat Main
Guru bertanggung
jawab mengatur tempat
main untuk anak,
hal yang perlu dilakukan antara
lain:
·
Menyiapkan
dan menata bahan dan alat main sesuai dengan rencana dan jadwal kegiatan hari itu.
·
Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaran
yang sudah dibuat.
3.2.3.2. Penyambutan
Kedatangan Anak (SOP
Penyambutan)
Saat
anak datang, sambil menyiapkan tempat dan alat main, guru menyambut kedatangan anak.
Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain bebas dulu dengan teman-teman
lainnya sambil menunggu kegiatan dimulai.
3.2.3.3. Main
Pembukaan dan Ikrar Bersama (SOP
Pembukaan)
Guru
mengajak seluruh anak untuk membentuk lingkaran besar dengan bergandengan
tangan, lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan. Kegiatan pembuka
bisa berupa permainan, tradisional, gerak dan musik, senam dan sebagainya. Agar
anak tidak bosan, sebaiknya permainannya berganti-ganti. Jenis permainan juga
dapat dikaltikan dengan tema dan rencana kegiatan hari itu. Permainan gerakan
kasar dapat dijadikan sarana untuk mendukung perkembangan motorik kasar anak.
Selesai
main gerakan kasar, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar syahadat. Kegiatan ini
dapat dilakukan dalam posisi baris atau posisi melingkar, guru menawarkan
kepada anak yang bersedia memimpin pembacaan ikrar. Jika anak belum siap,
pembacaan ikrar dipimpin oleh guru. Kegiatan pembukaan memerlukan waktu sekitar
20 menit.
3.2.3.4. Transisi
Menuju Kelompok
Setelah
selesai main pembukaan, bersama guru anak-anak diajak antri untuk bersih-bersih
diri (cuci tangan, cuci muka, cuci kaki dan buang air kecil), mengenalkan doa masuk kamar kecil, doa keluar kamar kecil dan
minum secara teratur.
3.2.3.5. Pijakan
Sebelum
Main
a. Guru
duduk bersama
anak dalam posisi melingkar.
Guru memberi salam
pada anak-anak, mananyakan kabar anak-anak.
b. Guru
meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja yang tidak hadir hari ini.
c. Berdoa
bersama mintalah anak secara bergiliran siapa yang akan memimpin doa hari ini.
d. Guru
menyampaikan tema hari ini dan dikaitkan
dengan kehidupan anak.
e. Guru
membacakan buku yang terkait dengan tema. Setelah membaca selesai, guru
menanyakan kembali isi cerita.
f. Guru
mengaitkan isi cerita dengan kegiatan main yang akan dilakukan anak.
g. Guru
mengenalkan semua alat main yang sudah disiapkan.
h. Guru
harus mengaitkan kemampuan apa yang
diharapkan muncul pada anak, sesuai dengan rencana belajar yang sudah disusun.
i. Guru menyampaikan
bagaimana aturan main,
memilih teman main, memilih
mainan, cara menggunakan alat main, kapan memulai dan mengakhiri main, serta
merapikan kembali alat yang sudah dimainkan.
j. Setelah
anak siap untuk main, guru mempersilahkan anak untuk mulai bermain
dengan cara menggilir kesempatan pada anak berdasarkan usia anak.
3.2.3.6. Pijakan
Saat Main (Proses saintifik)
a.
Beri anak waktu yang cukup untuk main agar gagasan main tuntas dilakukan. Waktu
yang diperlukan anak untuk menyelesaikan
gagasannya sekitar
40 – 60 menit.
b.
Saat anak asyik bermain, guru
berkeliling untuk memantau kegiatan
anak.
c.
Beri contoh cara main pada anak yang
belum bisa menggunakan bahan/alat.
d.
Berikan pujian pada pekerjaan yang
dilakukan anak.
e.
Pancing gagasan anak dengan pertanyaan.
f.
Beri bantuan pada anak yang mambutuhkan.
g.
Catat kegiatan yang dilakukan anak (jenis
main, dan tahapan perkembangan yang dicapai).
h.
Kumpulkan hasil kerja anak dengan
mencatat nama dan tanggalnya dilembar kerja anak.
i.
Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu
anak-anak untuk bersiap-siap menyudahi kegiatan mainnya.
3.2.3.7. Waktu Beres-Beres
a.
Ajak anak
membereskan
mainan dengan menempatkan
alat main pada tempatnya.
b.
Saat beres-beres dapat dilakukan sambil
bernyanyi lagu beres- beres atau lagu lainnya.
c.
Bila anak belum terbiasa untuk
membereskan, guru bisa membuat permainan yang menarik agar anak ikut membereskan.
d.
Guru menyiapkan tempat untuk setiap
jenis alat, sehingga anak dapat mengelompokan alat main sesuai dengan
tempatnya.
e.
Setelah
selesai beres-beres, persilahkan
anak untuk mambersihkan diri,
ganti pakaian bila basah/kotor dan minum dengan antri.
3.2.3.8. Makan
Bekal
Bersama
a.
Makan bekal
bersama merupakan bagian penting dalam proses
pembelajaran.
b.
Anak-anak boleh
membawa makanan ringan dari rumah.
c.
Sebelum makan
bersama, guru mengecek apakah ada anak yang tidak membawa makanan. Jika ada,
tanyakan siapa yang mau memberi makanan/shadaqoh pada temannya (mengenalkan
konsep berbagi).
d.
Beritahukan jenis
makanan yang sehat dan tidak.
e.
Biasakan tata cara
makan yang baik (adab makan).
f.
Libatkan anak
untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus ke tempat sampah.
3.2.3.9.
Pijakan
Setelah Main
a.
Bila anak sudah
rapi, mereka diminta duduk melingkar
bersama guru.
b.
Guru bertanya
kepada setiap anak secara bergiliran tentang kegiatan main yang tadi dilakukan
kegiatan menanyakan kembali melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan
berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya.
c.
Jika ada anak yang
pendiam atau mangalami hambatan bicara agar banyak diberi kesempatan untuk
berbicara dan bertanya.
3.2.3.10. Kegiatan Penutup
a.
Guru dapat
mengajak anak menyanyi.
b.
Guru menyampaikan
rencana kegiatan besok dan menganjurkan anak untuk melanjutkan bermain yang
sama di rumah.
c.
Guru meminta anak
secara bergilir saat pulang, digunakan urutan tinggi badan untuk keluar dan
bersalaman lebih dahulu.
3.3. Diskusi dan Evaluasi Tugas Mandiri
Setelah
melaksanakan tugas mandiri para pendidik PAUD berdiskusi dan melakukan evaluasi
tugas mandiri yang dilaksanakan di lembaga tempat mereka magang dan di ketua PC
kecamatan bersama pendidik PAUD yang lain. Apa bila menemukan masalah ketika
pelaksanaan tugas mandiri, maka peserta berbagi pengalaman dalam melaksanakan
di lembaga masing –maasing.
3.4. Penyerahan Laporan Tugas Mandiri
Setelah diskusi dan evaluasi dilaksanakan laporan
tugas mandiri dikumpulkan sebagai hasil dari kegiatan diklat dasar yang telah
dilaksanakan.
3.5. Hasil Yang Diperoleh
Hasil yang di peroleh dari kegiatan tersebut
adalah:
1. Dengan
melakukan observasi dan indentivikasi pendidik dapat mengetahuhi bagaimana
tumbuh kembang anak usia dini. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta kebutuhan–kebutuhan
apa saja yang menunjang bagi tumbuh kembang anak usia dini, sehingga anak usia
dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diinginkan.
2. Dengan
menyusun rencana pembelajaran, diharapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dapat berjalan dengan baik dan terarah, dan pembelajalaran mencapai
indikator-indikator yang ingin
dikembangkan dan tercapai tujuan yang
diharapkan. Selain itu dari perencanaan pembelajaran ini diharapkan pendidik
dapat berperan aktif dalam pembelajaran serta pendidik sudah siap dalam
mendidik anak usia dini.
3. Hasil
yang ingin diperoleh dalam kegiatan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
adalah kegiatan dapat berjalan dengan baik . Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan
diklat dasar dapat diimplementasikan ketika pembelajaran dilaksanakan. Mulai
dari kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Pendidik harus berperan aktif
dalam membimbing anak usia dini, karena pendidik berperan penting dalam
kegiatan ini. Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari rencana pembelajaran
yang telah disusun sebelumnya, dan setelah melaksanakan kegiatan pendidik
dibiasakan membuat evaluasi harian agar perkembangan anak terpantau setiap
harinya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Hasil
yang diperoleh dari kegiatan diskusi dan evaluasi adalah diharapkan para pendidik PAUD semakin paham
setelah melaksanakan tugas mandiri dan dapat
berbagi ilmu dengan pendidik yang belum mengikuti diklat. Evaluasi diharapkan untuk memperbaiki apabila
ada kekurangan atau hambatan yang ditemukan ketika melaksanakan tugas mandiri
dan penyusunan laporan tugas mandiri.
5. Setelah
menyerahkan laporan tugas mandiri diharapkan hasil dari semua kegiatan dapat
terus diimplimentasikan di lembaga PAUD
dan dapat terus mencari ilmu agar lembaga PAUD masing-masing lebih baik
dan bermutu baik dari pendidikannya dan kelembagaannya. Dan diharapkan laporan mendapat penilaian yang baik, meskipun dalam penyusunannya
belum sempurna serta dapat bermanfaat bagi pendidik PAUD khususnya dan umumnya bagi dunia pendidikan.
BAB IV
EVALUASI
4.1.
Permasalahan
a.
Permasalahan yang ditemukan saat melaksanakan observasi dan identivikasi
kebutuhan tugas mandiri, sarana dan prasarana yang ada di lembaga PAUD “SPS
MANGGIS” belum memadai, seperti meja
untuk belajar dan alat permainan edukatif (APE) bagi anak.
b.
Masalah ditemukan dalam penyusunan
rencana pembelajaran, pendidik kadang menemukan kesulitan dalam menentukan
indikator yang ingin dikembangkan dan format penyusunannya beragam antara
lembaga PAUD yang satu dengan yang lainnya berbeda.
c.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar masalah yang ditemukan adalah kesulitan dalam menghadapi anak,
strategi apa yang harus digunakan dalam menghadapi anak yang beragam, apabila
sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.
d.
Pemasalahan yang ditemukan dalam kegiatan diskusi dan
evaluasi adalah tidak samanya pendapat dari berbagai pendidik dan untuk itu
pendidik mengadakan diskusi agar pendapat-pendapat dapat ditampung dan
dimusyawarahkan untuk mendapat hasil yang baik.
e.
Dalam penyerahan tugas mandiri pendidik
harus tepat waktu dan diharapkan tidak ada masalah dan mendapat nilai yang baik.
4.2.
Pemecahan
1. Pemecahan
dalam menghadapi masalah tersebut adalah: Pendidik harus dapat menyiapakan lingkungan belajar meskipun
sarananya terbatas, Pendidik dapat meminta orang tua untuk membawa meja lipat dari rumah
masing-masing. Untuk APE pendidik dapat membuat dari berbagai alat yang ada
disekitar yang tentunya aman bagi anak dan dapat menumbuhkan kecerdasan anak.
2. Pendidik
mempunyai pedoman dalam penyusunan rencana pembelajaran yaitu Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Rebuplik Indonesia
Nomor 58 tahun 2009, tentang standar pendidikan anak usia dini dan format yang
digunakan adalah format yang mudah dan dimengerti oleh pendidik sesuai pedoman yang ada.
3. Dalam
kegiatan pembelajaran masalah pasti selalu muncul, Pendidik harus mempunyai
strategi dalam menghadapinya dan harus
banyak berdiskusi dengan pendidik lain
serta yang sangat penting dengan orang tua.
4. Diskusi
yang diharapkan mendapat sesuatu hasil yang dapat dimanfaatkan oleh forum diskusi
perbedaan pendapat hal yang biasa, dalam pemecahannya pendidik harus saling
menghargai satu sama lain.
5. Pendidik
berperan aktif terus bertanya tentang informasi penyerahan tugas mandiri agar
penyerahan tepat waktunya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan
memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata dan
bermakna. Hanya melalui pengalaman nyata dan bermaknalah anak menunjukan
aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity)
secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak, menghindari bentuk pembelajaran yang hanya
berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan.
Pendidikan anak
usia dini sangatlah penting bagi anak usia 0-6 tahun karena masa ini adalah
masa keemassan untuk kecerdasan untuk anak dan agar anak siap melanjutkan
pendidikan lebih lanjut.
Untuk itu
melalui diklat berjenjang tingkat dasar yang telah di selenggarakan, para pendidik
banyak mendapatkan ilmu untuk bekal dalam mendidik anak usia dini ke arah yang
lebih baik dari yang sebelumnya dan untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan PAUD
agar menjadi pendidik dan kependidikan yang bermutu.
Dan laporan
tugas mandiri ini merupakan tindak lanjut dari diklat berjenjang tingkat dasar yang
telah dilaksanakan dan menjadi kewajiban bagi peserta untuk menyusun setiap
kegiatan dilembaga PAUD tempat tugas pendidik melaksanakan tugas.
5.2. Saran
Semoga diklat
berjenjang tingkat dasar ini sebagai langkah awal pemerintah/mentri pendidikan
dalam memperbaiki mutu pendidikan anak usia dini. Selain itu, kami sebagai pendidik anak usia dini terus menunggu program-program pemerintah
yang dapat memberikan ilmu bagi pendidik sehingga pendidik banyak pengalaman,
pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dalam
mendidik anak usia dini, dan pendidik mengharapkan pemerintah/mentri pendidikan
anak usia dini dapat mempasilitasi kegiatan selanjutnya.
sangat bermanfaat bunda terimakasih
BalasHapusAssalamualaikum, mohon ijin buat copy Bunda, Sangat membantu dan bermanfaat buat guru guru PAUD yang mengikuti Diklat. Salam dari MURA.
BalasHapusSangat membantu bun..terimakasih,semoga sukses selalu
BalasHapusterima kasih sangat membantu
BalasHapusAssalamualaikum wr wb..
BalasHapusizin copas bunda..
terima kasih..
Saya msh blm memgerti bunda, apa di tugas mandiri'y hrs d ketik sperti yv di atas atau bagaimana?
BalasHapusMaklum sya cuma lulusan paket B dan paket C.
Bia tolong bantu ga bunda2
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusmohon izin ya bunda..............terima kasih
Assalaamu'alaikum bun. Sangat membantu sekali. Mohon izin save yaa..
BalasHapusAssalaamu'alaikum bunda..
BalasHapusMohon izin mejadikan laporan bunda sebagai referensi yaa..
The 10 best mobile casinos for 2021 - Casino Roll
BalasHapus› 마추 자 사이트 mobile-casino-roll 아이 벳 25 › mobile-casino-roll Discover a list of the best mobile casino 토토프로토 sites in 2021. Get the latest 야구 분석 bonus codes, free spins & 365 벳 no deposit bonuses.